Minggu, 03 Februari 2013

Tokoh Cerita



Salah satu unsur pembangun cerita adalah penokohan. Penokohan mengandung pengertian cara pengarang menamoilkan tokoh-tokohnya, jenis-jenis tokoh, watak tokoh dan bagaimana watak tokoh itu digambarkan pengarang, agar pembaca mampu mengenal dan memahami tokoh cerita.

  1. Jenis tokoh Cerita
    Tokoh adalah pelaku yang mengalami peristiwa dalam cerita, sedangkan cara mengarang menampilkan tokoh-tokoh cerita disebut penokohan. Tokoh dalam cerita selalu mempunyai sifat, sikap, tingkah laku atau watak tertentu. Penjelasan menenai watak tokoh pelaku/tokoh cerita oleh pengarang disebut perwatakan. Ada beberapa jenis tokoh antara lain:
    1. Tokoh Prontagonis
      Tokoh prontagonis, yakni tokoh yang mendukung cerita. Biasanya tokoh prontagonis ini memiliki watak-watak yang baik. Misalnya sabar, jujur, bijaksana, rajin dan lainnya. 
    2. Tokoh Antagonis
      Tokoh antagonsi, yaitu tokoh yang menentang cerita. Artinya, tokoh antagonis menjadi lawan tokoh prontagonis. Tokoh ini biasanya memiliki watak-watak yang kurang baik. Kehadiran tokoh ini untuk menciptakan konflik atau pertentangan pada alur cerita. 
  2. Perwatakan
    Perlu kalian pahami perbedaan antara penokohan dan perwatakan. Penokohan berhubungan dengan cara pengarang menentukan dan memilih  tokoh-tokoh cerita, sedangkan perwatakan berhubungan dengan karakteristik/sifat, watak dan tingkah laku dari setiap tokoh. Tokoh-tokoh yang telah dipilih pengarang harus mewakili watak tertentu dari awal cerita sampai akhir cerita.
    Watak para tokoh dalam cerita dapat digambarkan dalam 3 dimensi/keadaan yakni :
    1. Keadaan Fisik
      Keadaan fisik tokoh meliputi: umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, suku bangsa, raut wajah, tinggi pendeknya, kurus atau gemuk dan lain-lain.
    2. Keadaan Psikis
      Keadaan psikis tokoh atau keadaan jiwa/rohani meliputi: kegemaran, emosinya, pandangan hidupnya, kecerdasan, kematangan berfikir dan yang lain. Semua itu dapat diihat secara nyata pada tingkah laku dan sikapnya dalam menghadapi suatu persoalan.
    3. Keadaan Sosiologis
      Yang dimaksud dengan keadaan sosiologis yakni menunjuk pada latar belakang kedudukan tokoh dalam masyarakat dan hubungnnya dengan tokoh-tokoh lain dalam cerita. Misalnya: jabatan, pekerjaan, dan keadaan sosial. Semua itu akan berpengaruh pada perilaku tokoh. Penampilan sebagai direktur perusahaan akan berbeda dengan tokoh petani atau pedagang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar