Salah satu unsur pembangun cerita adalah penokohan. Penokohan mengandung pengertian cara pengarang menamoilkan tokoh-tokohnya, jenis-jenis tokoh, watak tokoh dan bagaimana watak tokoh itu digambarkan pengarang, agar pembaca mampu mengenal dan memahami tokoh cerita.
- Jenis tokoh CeritaTokoh adalah pelaku yang mengalami peristiwa dalam cerita, sedangkan cara mengarang menampilkan tokoh-tokoh cerita disebut penokohan. Tokoh dalam cerita selalu mempunyai sifat, sikap, tingkah laku atau watak tertentu. Penjelasan menenai watak tokoh pelaku/tokoh cerita oleh pengarang disebut perwatakan. Ada beberapa jenis tokoh antara lain:
- Tokoh Prontagonis
Tokoh prontagonis, yakni tokoh yang mendukung cerita. Biasanya tokoh prontagonis ini memiliki watak-watak yang baik. Misalnya sabar, jujur, bijaksana, rajin dan lainnya. - Tokoh Antagonis
Tokoh antagonsi, yaitu tokoh yang menentang cerita. Artinya, tokoh antagonis menjadi lawan tokoh prontagonis. Tokoh ini biasanya memiliki watak-watak yang kurang baik. Kehadiran tokoh ini untuk menciptakan konflik atau pertentangan pada alur cerita. - PerwatakanPerlu kalian pahami perbedaan antara penokohan dan perwatakan. Penokohan berhubungan dengan cara pengarang menentukan dan memilih tokoh-tokoh cerita, sedangkan perwatakan berhubungan dengan karakteristik/sifat, watak dan tingkah laku dari setiap tokoh. Tokoh-tokoh yang telah dipilih pengarang harus mewakili watak tertentu dari awal cerita sampai akhir cerita.Watak para tokoh dalam cerita dapat digambarkan dalam 3 dimensi/keadaan yakni :
- Keadaan FisikKeadaan fisik tokoh meliputi: umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, suku bangsa, raut wajah, tinggi pendeknya, kurus atau gemuk dan lain-lain.
- Keadaan PsikisKeadaan psikis tokoh atau keadaan jiwa/rohani meliputi: kegemaran, emosinya, pandangan hidupnya, kecerdasan, kematangan berfikir dan yang lain. Semua itu dapat diihat secara nyata pada tingkah laku dan sikapnya dalam menghadapi suatu persoalan.
- Keadaan SosiologisYang dimaksud dengan keadaan sosiologis yakni menunjuk pada latar belakang kedudukan tokoh dalam masyarakat dan hubungnnya dengan tokoh-tokoh lain dalam cerita. Misalnya: jabatan, pekerjaan, dan keadaan sosial. Semua itu akan berpengaruh pada perilaku tokoh. Penampilan sebagai direktur perusahaan akan berbeda dengan tokoh petani atau pedagang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar